Japan International Cooperation Agency (JICA) akan membantu Pemerintah Indonesia melakukan kajian dalam penetapan suku bunga Kredit Usaha Rakyat (KUR). "Mereka bisa membantu mengkaji penetapan suku bunga KUR yang diberikan oleh bank," kata Deputi Menko Perekonomian Bidang Kerjasama Ekonomi dan Perdagangan Internasional, Rizal Afandi Lukman di Jakarta, Jumat (8/9).
Menurutnya JICA sebenarnya dapat memberikan bantuan apa saja untuk mendukung pengembangan kredit mikro di Indonesia. "JICA bisa memberikan bantuan apa saja, tetapi pemerintah mengarahkan untuk melakukan studi mengapa bunga di KUR ini cukup tinggi dan melihat kemungkinan untuk bisa diturunkan," kata Rizal usai pertemuan dengan Kepala Perwakilan JICA Jakarta, Koki Hirota.
Saat ini, katanya pinjaman mikro lebih dari Rp20 juta suku bunganya 13 persen dan di bawah Rp20 juta sekitar 22 persen. Namun, perbankan di Indonesia tidak mau suku bunga KUR lebih rendah dari 22 persen untuk yang pinjamam di bawah Rp20 juta.
Menurutnya JICA akan memberikan bantuan ahli untuk mengkaji mengapa itu terjadi. Pemerintah mengharapkan adanya rekomendasi agar bunga KUR dapat diturunkan. Selain bantuan pengkajian bunga KUR, JICA juga akan memberikan pinjaman bagi bank penyalur KUR. "Bank penyalur KUR bisa mendapatkan soft loan sehingga pengusaha mikro mendapat beban bunga KUR yang lebih ringan," katanya.
Suku bunga KUR yang lebih rendah berdampak kepada harga lebih kompetitif, usaha lebih maju dan pendapatan lebih banyak bagi pengusaha mikro. "Jadi manfaatnya langsung dirasakan oleh pengusaha mikro," katanya.