Perusahaan Umum Jaminan Kredit Indonesia (Perum Jamkrindo) berulang tahun ke-46 pada 1 Juli 2016. Satu-satunya Badan Usaha Milik Negara (BUMN) yang bergerak di bidang penjaminan ini mengalami kemajuan pesat dalam beberapa tahun terakhir.
____________________
Direktur Utama Perum Jamkrindo Diding S. Anwar dan jajarannya patut berbangga. Sebab, perusahaan pelat merah itu kini telah menjelma menjadi korporasi yang memiliki peran vital dalam memajukan perekonomian nasional, khususnya sektor usaha mikro kecil dan menengah (UMKM) serta koperasi.
Empat tahun lalu, ketika Diding baru menjabat sebagai Dirut, Jamkrindo baru memiliki belasan cabang. Artinya, jaringan kantor perusahaan ini belum hadir di seluruh wilayah Tanah Air. Tapi kini, di usianya yang sudah menginjak 46 tahun, kantor cabangnya telah berjumlah 56.
Dengan demikian, di banyak provinsi terdapat lebih dari satu kantor cabang. Ditambah lagi dengan 10 kantor unit pelayanan (KUP) yang hadir di kabupaten/kota yang memiliki potensi UMKM yang menjanjikan. Keberadaan jaringan kantor di daerah itu dikoordinasi oleh 9 kantor wilayah (Kanwil).
Aset perusahaan juga terus meningkat tajam. Posisi asset saat ini mencapai Rp 12,6 triliun dengan target volume penjaminan sebesar Rp 120 triliun hingga akhir tahun 2016.
”Ini semua berkat kerja keras seluruh jajaran perusahaan,” kata Direktur Utama Perum Jamkrindo Diding S. Anwar di sela-sela acara buka puasa bersama dan pemotongan tumpeng dalam rangka merayakan ulang tahun perusahaan ke-46 di kantor pusat Kemayoran, Jakarta, Kamis (30/6).
Acara itu dihadiri Ketua Dewan Pengawas Braman Setyo, Direktur Bisnis Penjaminan Bakti Prasetyo, Direktur Keuangan, Investasi dan Manajemen Risiko Rusdonobanu, dan mantan Direktur Utama Nahid Hudaya, serta ratusan karyawan.
Sementara itu Direktur MSDM, Umum dan Kepatuhan Nanang Waskito, Direktur Jaringan dan Pelayanan R. Sophia Alizsa beserta tim masih dalam rangka tugas ke luar negeri.
Diding mengatakan, dalam usia 46 tahun ini Perum Jamkrindo telah melalui perjalanan yang cukup panjang dalam melaksanakan fungsi dan tanggungjawab sebagai perusahaan penjaminan. Dimulai sejak berdirinya Lembaga Jaminan Kredit Koperasi (LJKK) pada tahun 1970 hingga akhirnya bertransformasi menjadi Perum Jamkrindo.
”Pencapaian kesuksesan dan keberlangsungan perusahaan sampai dengan saat ini tentunya sudah mulai dipupuk dan digiatkan sejak masa para pendahulu kita dengan bersusah payah dalam menghadapi kondisi serba sulit dan serba apa adanya. Mereka tetap tegar, bersungguh-sungguh dan tulus dalam memajukan perusahaan ini untuk menjalankan tanggungjawab sebagai perusahaan penjaminan/pembiayaan kredit,” katanya.
Oleh karena itu, pada kesempatan HUT ke-46 ini, Diding mengajak seluruh karyawan merefleksikan penghayatan jasa para pendahulu. Tidak ada kata lain kecuali berterimakasih dan menghargai pada pendahulu yang telah menjaga dan memajukan perusahaan hingga saat ini.
Dalam memaknai hari lahir Perum Jamkrindo, lanjut Diding, adalah dengan berlapang dada, mengedepankan era keterbukaan (open minded) di semua aspek dalam rangka mewujudkan optimalisasi dan akselerasi pertumbuhan perusahaan, serta memelihara keutuhan dan keberlangsungan Perum Jamkrindo tanpa mengesampingkan tindakan dan perilaku beresiko serta merugikan Perusahaan.
Makna lain dari perayaan ini, yang juga perlu disampaikan kepada seluruh insan Perum Jamkrindo di seluruh Indonesia adalah pentingnya integritas serta terbuka terhadap hal-hal yang membawa perubahan positif. Mau tidak mau, suka tidak suka, senang tidak senang bahwa perjalanan perusahaan ini akan mendatangkan hal baru yang mewarnai corak aktivitas/kegiatan perusahaan.
”Open minded is true! Tanami dan sirami diri kita dengan sikap pro aktif dan kritis secara positif. Kita semua adalah owner bagi perusahaan dan diri kita sendiri. Tidak boleh melukai, menyakiti serta mendzalimi,” kata Diding.
Menurutnya, pahlawan Perum Jamkrindo adalah mereka dan kita yang melanjutkan perjuangan untuk keberlangsungan perusahaan. Pendatang baru tidak boleh berbangga diri, tetapi harus menunjukkan kerja nyata, karena pengalaman perusahaan ada pada para pendahulu.
Pendatang baru seharusnya mampu memberikan warna kolaborasi dan perbaikan. Di satu sisi, para pendahulu tidak boleh apriori terhadap perubahan, baik yang datang dari dalam maupun dari luar. Semuanya penting untuk menjaga keberlangsungan perusahaan demi mewujudkan Perum Jamkrindo sebagai perusahaan penjaminan yang Terpercaya, Responsif, Unggul, Sehat dan Terkemuka.
Perjalanan yang sangat panjang ini, menjadikan peluang sekaligus tantangan khusus bagi insan Jamkrindo untuk tetap eksis dalam segala hal. Sebagai wujud kontribusi nyata, mari kita bekerja lebih baik untuk menuju “Jamkrindo Bergerak & produksi yg signifikan”.
”Kita berfokus pada layanan prima/excellent services dalam semua aspek mulai dari hal yang kecil sampai hal terbesar. Layanan prima adalah hak bagi stakeholder dan insan Perum Jamkrindo (internal & eksternal). Tidak ada yang sulit jika ada kemauan,” katanya.
Diding menlanjutkan, dalam era keterbukaan ini bukan berarti tidak ada masalah dalam hal komunikasi dan pertukaran informasi yang dapat dilakukan dengan mudah. Diperlukan sikap bijak dari semua pihak untuk menyikapi dan menuntut kematangan semua pihak.
”Jika dulu ada istilah Mulutmu Harimaumu!, maka sekarang bertambah menjadi Jarimu Harimau mu! Sikap Tidak bijak dan tidak prudent akan merugikan diri sendiri dan pihak lain,” ujarnya.
Lahirnya UU No. 1 Tahun 2016 tentang Penjaminan menjadi payung hukum yang jelas, tegas dan acuan bagi Perum Jamkrindo untuk berperan lebih optimal dalam memberikan kontribusi positif dan fokus guna mendorong perekonomian nasional, khususnya melalui penjaminan kredit bagi UMKM.
Terbitnya UU Penjaminan merupakan moment yang sangat penting, sehingga insane Jamkrindo harus mampu mengoptimalkan dengan sebaik-baiknya. ”Untuk itu, kepada seluruh Insan Jamkrindo, saya himbau untuk wajib mengawal amanah ini, agar dapat berjalan sebagaimana mestinya. Ayo maju untuk Jamkrindo,” katanya.
Pada tahun ini, pemerintah juga sudah menerbitkan PP No. 1 tahun 2016 tentang Lembaga Pelaksana Penjaminan Sistem Resi Gudang. Sehubungan dengan hal tersebut, diperlukan persiapan internal untuk pelaksanaan tugas yang amanah, penuh tanggungjawab dan berjalan mulus.
Berbekal pengalaman panjang yang dimiliki dalam kurun waktu 46 tahun, Perum Jamkrindo harus terus meningkatkan perbaikan secara berkesinambungan (continuous improvement). Tidak boleh ada kalimat sudah puas dengan hasil yang ada, bagaimana nanti saja, kondisi menyerah dan takut berkompetisi. Yang paling menyedihkan disebut perusahaan penjaminan yang lemah dan loyo.
Dengan persaingan yang sudah mulai dirasakan terutama dari sisi kemajuan teknologi dan kualitas SDM, maka perlu ada perhatian khusus untuk menghadapi semua tantangan ini.
Tentu pelaksanaannya tidak mudah dan yakinlah tidak sulit, karena banyak yang sudah melaksanakan dengan hasil yang baik. Maka insan Jamkrindo harus membangun kebersamaan, berkolaborasi, sinergisme, kebanggaan bagi keluarga besar dan berkomitmen dalam setiap aktivitas sesuai fungsi dan tanggungjawab masing-masing.
Kebersamaan itu penting, bukan hanya menjaga silaturahmi, tapi harus menghasilkan sesuatu yang lebih baik. Together we achieve more. ”Kalian semua adalah generasi penerus Perum Jamkrindo. Apreasiasi tak terhingga kepada seluruh Insan Jamkrindo yang sudah melaksanakan pekerjaan terbaiknya,” kata Diding.
Perum Jamkrindo tumbuh semakin dewasa, perlu penyeimbangan skuad tambahan yang bersama-sama bergabung secara damai. Impactnya adalah pembagian secara proporasi akan lebih banyak. Tapi yakinlah, hal ini bertujuan agar skuad tambahan harus bergerak dan bekerja secara produktif.
Pada kesempatan ini, Diding mewakili perusahaan menegaskan kembali wujud syukur atas eksistensi 46 tahun bagi Perum Jamkrindo. Semoga senantiasa memberikan layanan prima dan lebih bermanfaat bagi khalayak umum, UMKM serta para stakeholder dimanapun berada.
Disisi lain, perlu dijaga Good Corporate Governance (GCG) dalam menjalankan perusahaan dan menjadikan fungsi pengawasan sebagai Strategic Business Partner dengan cara saling memberikan apresiasi dan dukungan demi perbaikan perusahaan.
”Semoga kita semua selalu diberikan kesehatan, keberkahan dan komitmen dalam menjalankan tugas/amanah perusahaan. Mari saling menguatkan, saling membantu, kompak dan selalu ceria kepada semua orang. Silaturahim menambah rezeki, bangun bersama tanpa terkecuali,” tutupnya. (*)