Dalam upaya mempercepat pengembangan pariwisata Indonesia, Kementerian BUMN menghadirkan sebanyak 118 BUMN dan beberapa anak perusahaan BUMN lainnya di kawasan Mandalika, Lombok, Nusa Tenggara Barat. Kehadiran BUMN di Mandalika itu adalah untuk bersama-sama dan bersinergi melaksanakan program pengembangan pariwisata dan Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) setempat melalui inisiasi program “BUMN Hadir Untuk Negeri", yaitu program percepatan pembangunan infrastuktur dan pengabdian masyarakat lokal yang akan dilakukan pada tanggal 26 – 28 Januari 2017.
Sekretaris Menteri BUMN Imam Apriyanto Putro di Jakarta, Selasa, mengatakan, kawasan Mandalika, Lombok, telah menjadi salah satu dari 10 destinasi prioritas dan juga masuk kedalam Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) yang sebelumnya telah ditetapkan oleh pemerintah melalui Kementerian Pariwisata RI. Penetapan destinasi prioritas dan KEK tersebut sejalan dengan program pemerintah untuk meningkatkan kunjungan wisatawan mancanegara yang ditargetkan mencapai 20 juta kunjungan pada tahun 2019 mendatang.
“Pembangunan dan promosi pariwisata nasional haruslah dilakukan secara aktif dan berkelanjutan. Melalui program BUMN Hadir Untuk Negeri, maka BUMN didorong untuk bersinergi agar bisa melakukan percepatan pembangunan destinasi pariwisata di kawasan yang dikenal dengan wisata bahari dan turisme halal terbaik dunia, sekaligus sebagai destinasi wisata cruise,” katanya.
Imam mengatakan, pelaksanaan program “BUMN Hadir untuk Negeri” tersebut akan berlangsung di empat lokasi, yakni di Tanjung Aan, Bukit Meresek, Desa Ende dan Desa Sembalun, Rinjani, dimana program tersebut dirangkai dengan berbagai kegiatan, antara lain kegiatan tanggung jawab sosial perusahaan (CSR - Corporate Social Responsibility) di bidang pariwisata, pendidikan, lingkungan dan infrastruktur.
“Melalui sinergi BUMN ini kami yakin dapat mempercepat pengembangan kawasan ekonomi khusus pariwisata di Mandalika dan kami juga berharap semoga kegiatan ini dapat membantu tercapainya target pemerintah untuk mendatangkan 20 juta wisatawan pada tahun 2019 mendatang ke berbagai destinasi wisata di Indonesia, salah satunya ke Mandalika,” tambah Imam.
Menurutnya, pengembangan Mandalika sebagai destinasi utama dengan standar internasional yang membutuhkan dukungan sektor atraksi, aksesibilitas dan amenitas. Berkaitan dengan hal tersebut, melalui program “BUMN Hadir untuk Negeri” di Mandalika, Kementerian BUMN dan seluruh BUMN akan menyerahkan bantuan CSR dengan nilai total mencapai Rp9,5 miliar yang ditujukan untuk pengembangan kawasan tersebut.
“Bantuan yang diberikan oleh BUMN demi kemajuan kawasan Mandalika ini terdiri dari bantuan CSR di bidang lingkungan, pendidikan dan pemberdayaan SDM, bidang sosial (seni dan budaya), serta bidang infrastruktur. Kami harapkan bantuan ini menjadi bukti dimana kehadiran BUMN bagi negeri dapat mendorong berkembangnya kawasan Mandalika sebagai salah satu destinasi pariwisata utama baru yang dicanangkan Presiden Jokowi, sekaligus meningkatkan perekonomian masyarakat sekitar Mandalika,” tutur Imam.
Sementara itu Kepala Biro Umum dan Humas Kementerian BUMN Wahyo Wibowo mengatakan, selain penyerahan bantuan CSR demi kemajuan pariwisata Mandalika, acara BUMN Hadir Untuk Negeri juga ditandai dengan peresmian signage “Kuta Mandalika” di pantai Lombok Tengah oleh Menteri BUMN Rini M. Soemarno. "Kehadiran signage tersebut diharapkan dapat makin menarik minat calon wisatawan sekaligus menjadi ikon baru kawasan pariwisata Mandalika. Pemilihan kawasan Mandalika merupakan bentuk dukungan BUMN terhadap program pemerintah untuk melakukan percepatan pembangunan destinasi pariwisata Mandalika sebagai destinasi halal tourism terbaik dunia, sekaligus sebagai destinasi wisata cruise," tuturnya.
Kementerian BUMN juga telah menunjuk maskapai nasional Garuda Indonesia sebagai koordinator pelaksanaan rangkaian kegiatan sinergi BUMN di Mandalika. Hal itu selaras dengan visi Garuda Indonesia sebagai maskapai penerbangan nasional yang secara berkelanjutan untuk terus berkomitmen memperkuat konektivitas antarpulau dan kota di berbagai destinasi Indonesia yang diharapkan dapat mendukung upaya pemerintah mendorong percepatan pembangunan ekonomi di berbagai wilayah.
BUMN terus tumbuh dan berkembang memberikan sumbangan bagi perekonomian nasional, utamanya melalui penyediaan barang dan jasa yang bermutu tinggi dan memadai bagi pemenuhan hajat hidup masyarakat. BUMN juga menjadi perintis berbagai kegiatan usaha yang belum tersentuh oleh sektor swasta, serta turut aktif memberikan bimbingan dan bantuan kepada pengusaha golongan ekonomi lemah, koperasi dan masyarakat.
Dalam upaya mengantisipasi perkembangan zaman, Kementerian BUMN melalui BUMN-BUMN sebagai bagian dari masyarakat terus berupaya untuk hadir di tengah-tengah publik. Salah satu upaya yang dilakukan Kementerian BUMN dan BUMN untuk merealisasikan hal tersebut adalah dengan kiprah nyata melalui kegiatan “BUMN Hadir Untuk Negeri.” Selama dua tahun terakhir, Kementerian BUMN telah menginisiasi pelaksanaan kegaitan “BUMN Hadir Untuk Negeri” dengan fasilitasi oleh perusahaan BUMN yang memiliki wilayah kerja di seluruh Indonesia.
Sepanjang tahun 2016 lalu, Kementerian BUMN telah melaksanakan kegiatan “BUMN Hadir Untuk Negeri” di antaranya di Parapat, Sumatera Utara; Garut, Jawa Barat; Wonosobo, Jawa Tengah; Labuan Bajo, NTT; dan Cilacap, Jawa Tengah. Perhatian BUMN terhadap masyarakat tersebut dicurahkan melalui Program Kemitraan dan Bina Lingkungan (PKBL). Melalui PKBL, BUMN aktif memberikan bantuan baik di bidang pariwisata, pendidikan, infrastruktur dan lain sebagainya, yang semua bertujuan untuk meningkatkan roda perekonomian masyarakat.
(Sumber: Siaran Pers Kementerian BUMN
Nomor: PR-02/S.MBU.3/1/2017)