Press Release
PT Jamkrindo
Dongkrak Ekonomi Daerah, Jamkrindo Lakukan Pendampingan Usaha Peternakan
Sukabumi – PT Jamkrindo melanjutkan program pemberdayaan masyarakat di Ciletuh Palabuhanratu Unesco
Global Geopark untuk memperkuat usaha rakyat agar bertahan di era pandemi covid-19 ini.
Setelah
mendampingi dan memberdayakan masyarakat melalui rintisan usaha budidaya sayur secara hidroponik,
optimalisasi homestay, dan produksi keripik mangga, Jamkrindo kini mendorong kegiatan ekonomi masyarakat
melalui budidaya kambing dan domba.
Pemberdayaan masyarakat melalui budidaya kambing dan domba dilaksanakan melalui beberapa kegiatan
antara lain pemberian pelatihan dan juga bantuan kandang komunal dan bibit domba/kambing untuk kelompok
peternak kambing di geopark Ciletuh dan juga Cikidang, Kabupaten Sukabumi.
Adapun pemberian pelatihan dan bantuan tersebut sifatnya berkelanjutan dan telah dilakukan sejak awal tahun
2021.
Direktur MSDM, Umum dan Kepatuhan PT Jamkrindo Sulis Usdoko mengatakan sektor peternakan
merupakan sektor penting untuk menggeliatkan aktivitas perekonomian daerah.
“Sektor peternakan mempunyai sifat strategis sebagai motor penggerak pembangunan khususnya di wilayah
pedesaan karena sifatnya sebagai penyedia lapangan kerja bagi masyarakat setempat dan juga sumber
pendapatan rumah tangga,” ujar Sulis di Cikidang, Kabupaten Sukabumi, pada Sabtu, 30 Oktober 2021.
Dalam melakukan pemberdayaan, ia percaya bahwa terdapat tiga hal yang penting yang harus dilakukan yaitu
komitmen, kapasitas dan konsistensi atau K3. Tanpa adanya konsistensi, atau keberlanjutan hampir pasti
semua perencanaan dan strategi implementasi akan gagal.
“Maka itu kami kembali memberikan pelatihan untuk peternak domba dan kambing kepada masyarakat di
Cikidang dan Geopark Ciletuh melalui Workshop Budidaya Kambing Unggulan. Ini merupakan wujud komitmen
kami untuk mendongkrak perekonomian daerah khususnya Kabupaten Sukabumi,” ujar Sulis.
Secara umum, ia melanjutkan, tujuan pelatihan kali ini ialah untuk memberi awareness mengenai nilai tambah
kambing unggulan dan beternak secara modern. Dalam situasi pandemi ini, workshop dilakukan dengan
protokol kesehatan yang ketat. “Semoga dengan adanya pelatihan ini dapat meningkatkan kapabilitas dan
kapasitas usaha peternakan rakyat,” ujar Sulis.
Materi pelatihan dasar budidaya kambing dan domba disampaikan oleh praktisi peternakan modern dan
akademisi IPB. Melalui pelatihan tersebut peternak akan mendapatkan inspirasi dan pengetahuan nilai tambah
kambing yaitu produksi susu dan juga penjualan daging.
“Kami akan mendampingi tidak hanya di hulu namun
juga di hilir. Yaitu juga membantu dari sisi marketing atau mempertemukan dengan buyer potensial, agar para
peternak terhubung dalam sebuah ekosistem yang produktif” ujar Sulis.
PT Jamkrindo merupakan anggota dari holding Indonesia Financial Group (IFG). Sebagai perusahaan
penjaminan kredit, Jamkrindo memiliki berbagai produk, baik produk penjaminan program maupun penjaminan
nonprogram. Pada penjaminan program, PT Jamkrindo memiliki produk penjaminan kredit usaha rakyat (KUR)
dan penjaminan kredit modal kerja (KMK) dalam rangka program pemulihan ekonomi nasional (PEN).
Adapun, untuk penjaminan non-program, produk penjaminannya adalah penjaminan kredit umum, penjaminan
kredit mikro, penjaminan kredit konstruksi dan pengadaan barang/jasa, penjaminan distribusi barang. Kemudian
surety bond, customs bond, penjaminan keagenan kargo, penjaminan supply chain financing (invoice
financing), dan penjaminan bagi lembaga fintech.
Sampai dengan September 2021, PT Jamkrindo bersama dengan anak usahanya PT Penjaminan Jamkrindo
Syariah (Jamsyar), telah mencatatkan volume penjaminan KMK PEN senilai Rp 21,477 triliun dengan rincian
PT Jamkrindo senilai Rp 14,297 triliun dan PT Jamsyar senilai Rp 7,179 triliun dengan jumlah debitur terjamin
sebanyak 1.422.958 UMKM;. Sampai dengan September 2021, PT Jamkrindo bersama dengan anak usahanya
PT Penjaminan Jamkrindo Syariah (Jamsyar), telah mencatatkan volume penjaminan PEN senilai Rp 21,477
triliun dengan rincian PT Jamkrindo senilai Rp 14,297 triliun dan PT Jamsyar senilai Rp 7,179 triliun dengan
jumlah debitur terjamin sebanyak 1.422.958 UMKM;