PT Jamkrindo melaksanakan kegiatan peletakan batu pertama pembangunan Rumah Semai Salarea di lahan Legok Aswi, Jalan Raya Bandrek-Cibatu, Garut, Jawa Barat, Jumat 11 Maret 2022.
Peletakkan batu tersebut dilakukan oleh Pemimpin Wilayah IV Bandung PT Jamkrindo Dody Novarianto.
Adapun Rumah Semai itu dibangun atas kerja sama antara PT Jamkrindo melalui program Tanggung Jawab Sosial Lingungkan (TJSL) dan Yayasan Kelompok Kerja Salarea (Salarea Foundation).
Ketua Salarea Foundation, Dadan M Ramdhan menyampaikan, Rumah Semai ini akan difungsikan untuk kegiatan pemberdayaan masyarakat berbasis komunitas pangan dan konservasi. Rencananya, lahan ini akan dimanfaatkan untuk menanam bibit kopi dan buah-buahan.
“Kita ingin memiliki pasokan cukup untuk bibit kopi, kita ingin kembangkan komunitas kopi dan buah-buahan, di sini sudah hampir 100 alpukat aligator,” ujar Dadan.
Dadan menambahkan, bibit-bibit itu akan diberikan secara gratis kepada petani dan warga sekitar. Harapannya, kebutuhan bibit tidak pelu lagi mendatangkan dari daerah luar. Ini juga menjadi awal untuk membentuk ketahanan ekonomi warga.
Pembangunan Rumah Semai dibiayai seluruhnya oleh PT Jamkrindo. Bantuan itu merupakan bentuk komitmen Jamkrindo untuk pemberdayaan masyarakat sekaligus menjaga lingkungan sekitar.
Dody Novarianto berharap peletakan batu itu tidak sekedar ceremony saja. Menurut Dody, lahan di sini bisa dioptimalkan untuk memberikan nilai tambah bagi ekonomi masyarakat sekitar.
“Jadi bukan hanya buang-buang uang tanpa hasil,” ujar Dody.
Dody menyatakan, Jamkrindo terus mendapatkan kinerja positif dengan laba yang signifikan. Laba ini, kata Dody, didisihkan untuk kegiatan sosial.
Dody lantas meminta pembangunan ini mempertimbangkan berbagai aspek supaya masyarakat bisa mengoptimalkan potensinya.
“Perlu dicek fasiltas air, sumber listrik, jadi infrastruktur ini harus dipertimbangkan karena cukup banyak,” kata Dody.
Dody berharap warga bisa mengoptimalkan lahan ini. Jamkrindo pun menegaskan akan terus mengawal proses pembangunan ini.
“Kita juga akan mengawal progres ini, ada berapa sih, anggaran tukang pacul, kita delegasikan anggaran-anggaran ini. Desainnya juga perlu disampaikan, materialnya juga perlu disampaikan,” kata Dody.
Namun, Dody menyarankan supaya bibit-bibit yang ditanam itu tidak diberikan secara gratis kepada warga. Perlu dibuat sebuah ekosistem jual beli sehingga bisa membantu ekonomi warga secara berkelanjutan
“Nah kan nanti masyarakat di sini bisa jadi supplier dari bibit yang ditanam. Nanti bisa kerja sama dengan Perhutani dan Jamkrindo untuk mengembangkan ini,” kata Dody.
Bahkan, Dody akan membantu masyarakat untuk mengembangkan bibit-bibit ini. Nantinya, Dody akan mengundang para ahli soal bibit untuk memberikan masukan. Hal ini dilakukan supaya bibit yang ditanam bisa laku di pasaran.
“Itu harus ada ahli juga. Bibit apa yang ditanam dahulu. Lalu inili harus dipilih cocok atau engga di pasarkan,” kata Dody.
Camat Cibatu Kabupaten Garut, Sardiman Tanjung mengapresiasi bantuan Jamkrindo untuk pembangunan rumah ini. Menurutnya, bantuan ini merupakan bentuk hadirnya BUMN untuk masyarakat.
“Hadirnya BUMN untuk masyarakat sehingga pada kesempatan ini Camat Cibatu apresiasi kepada Jamkrindo yang tidak henti-hentinya mencurahkan pemikirannya mengembangkan UMKM masyarakat,” kata Sardiman.
Menurut Sardiman, kehadiran pembangunan rumah semai ini akan membantu ekonomi masyarakat sekitar.
Adapun kegiatan ini merupakan rangkaian kegiatan Tim PT Jamkrindo untuk melihat perkembangan UMKM di Garut. Selain mengunjungi Rumah Semai, Tim Jamkrindo akan berkunjung ke Talas Intan Pratama Garut dan Bank Sampah.