Jakarta - Bank Tabungan Negara (BTN) bekerja sama dengan Perusahaan Umum Jaminan Kredit Indonesia (Jamkrindo) dalam hal pemberian jaminan pembiayaan umum BTN iB untuk modal kerja dan investasi. Kerja sama ini menguntungkan bagi masyarakat yang memanfaatkan skim pembiayaan syariah bank BTN karena Jamkrindo akan memberikan jaminan atas pembiayaan tersebut.
Naskah penandatanganan kerjasama (PKS) ditandatangani Direktur Bank BTN Irman Alvian Zahiruddin dan Direktur Operasional Jamkrindo Herry Sidharta.
PKS tersebut dimaksudkan sebagai landasan bagi kedua belah pihak dengan ruang lingkup kerjasama jaminan pembiayaan umum dan pembiayaan jaminan SPK.
"Jaminan pembiayaan umum dimaksudkan untuk memberikan jaminan pembiayaan modal kerja maupun investasi yang diberikan Bank BTN kepada calon pengguna pembiayaan dengan nilai sampai dengan Rp 250 juta," ujar Irman, Kamis (11/7/2013).
Adapula jaminan pembiayaan SPK yang diberikan dalam rangka jaminan pembiayaan pembangunan proyek dan pengadaan barang/jasa yang dananya bersumber dari APBN, APBD, BUMN dan BUMD dengan nilai pembiayaan maksimal sebesar Rp 500 juta.
Dia menjelaskan, kerjasama antara Bank BTN dengan Jamkrindo ini merupakan tindak lanjut dari rencana bisnis yang sudah direncanakan perseroan.
Kerjasama dengan Jamkrindo diharapkan membuat masyarakat yang selama ini memanfaatkan fasilitas pembiayaan yang disiapkan Bank BTN dengan sistem syariah terlindungi sepenuhnya.
Sebelumnya kerjasama ini, Jamkrindo sebenarnya telah memberikan jaminan kredit atau pembiayaan kepada Bank BTN.
Herry menuturkan, jaminan kredit atau pembiayaan kepada Bank BTN sampai semester I-2013 telah mencapai total outstanding lebih dari Rp 2 triliun.
Obyek jaminan diberikan untuk dukungan pembiayaan kredit usaha rakyat (KUR) dan Non KUR yang disalurkan Bank BTN, baik konvensional maupun syariah.
Bank BTN Syariah sampai saat ini masih berstatus sebagai unit usaha syariah (UUS). Ke depan UUS dimungkinkan berdiri secara mandiri lewat spin off.
"Dengan peluang bisnis yang dimiliki syariah, kami telah menyiapkan dana sebesar Rp 2 triliun untuk pembiayaan komersial Rp 1 triliun untuk pembiayaan konsumer pada tahun 2013," tegas Irman.