JAKARTA, KOMPAS — Suku bunga kredit yang diberikan perbankan bagi usaha mikro, kecil, dan menengah sudah naik sebagian. Meskipun masih ada bank yang belum menaikkan suku bunga kredit bagi kelompok usaha ini, tren mengarah pada kenaikan suku bunga.
Bank Indonesia (BI) menyatakan, saat ini, aktif berkomunikasi dengan asosiasi dan bank untuk membahas suku bunga kredit UMKM. ”Sebagian memang sudah naik suku bunganya, sebagian belum,” kata Eni V Panggabean, Direktur Eksekutif Departemen Pengembangan Akses Keuangan dan UMKM BI di Jakarta, akhir pekan lalu.
”NPL belum terlalu kentara naiknya, tetapi ada. Ya, harus diwaspadai,” kata Eni.
Data BI per Juli 2013, baki debet kredit UMKM sebesar Rp 583,859 triliun dengan NPL 3,45 persen. Pada Juni 2013, baki debet kredit UMKM sebesar Rp 583,741 triliun dengan NPL 3,35 persen.
Dari penggunaannya, sebagian besar kredit UMKM untuk modal kerja, yakni Rp 428,877 triliun. Hanya sebagian kecil untuk investasi, yakni Rp 154,982 triliun.
Ditanya soal upaya BI menurunkan suku bunga kredit UMKM, Eni menyatakan, BI tidak bisa mengatur suku bunga. BI menyerahkan kepada bank untuk melihat berbagai faktor yang memengaruhi.
Instrumen suku bunga dasar kredit (SBDK) mikro yang diwajibkan bagi seluruh bank bisa menjadi acuan nasabah untuk memilih bank dengan suku bunga kredit paling rendah. SBDK mikro sekaligus menjadi instrumen untuk transparansi perbankan dengan menunjukkan struktur suku bunga.
Porsi UMKM
BI mengatur agar porsi kredit UMKM di setiap bank mencapai 20 persen dari total kredit pada tahun 2018. Tahun ini, seluruh bank hanya diatur agar mengucurkan kredit untuk UMKM. Pada tahun 2015, mulai diatur persentasenya menjadi 5 persen dari total kredit.
”Harapan kami, semua bank bisa membantu meningkatkan akses UMKM ke perbankan,” ujar Eni.
BI berharap tidak hanya bank persero ataupun bank milik negara yang berperan dalam kredit UMKM, tetapi juga bank swasta.
Secara terpisah Direktur Commercial & Business Banking Bank Mandiri Sunarso, yang ditanya wartawan, menyatakan, pangsa kredit UMKM Bank Mandiri sekitar 9,82 persen per Juni 2013. Jumlah kredit UMKM yang dikucurkan Bank Mandiri Rp 60,16 triliun, sedangkan secara nasional Rp 612 triliun.
Suku bunga tinggi pada kredit UMKM, menurut Sunarso, harus diwaspadai. Namun, Bank Mandiri lebih melihat kluster atau kelompok usaha yang tidak sensitif terhadap kenaikan suku bunga.
BRI menyalurkan kredit UMKM Rp 286,8 triliun per Juni 2013. Eksposur kredit UMKM mendominasi 80 persen kredit BRI yang mencapai Rp 391,8 triliun.
Menurut Sekretaris Perusahaan BRI Muhamad Ali, penyaluran kredit UMKM didukung jaringan unit kerja BRI yang mencapai 9.300 unit kerja. (Sumber : Harian Kompas, 7 Okt 2013)