Jakarta -Pemerintah berencana kembali menyalurkan kredit usaha rakyat (KUR) tahun ini, ditargetkan KUR yang disalurkan mencapai Rp 20 triliun, dengan melibatkan tiga BUMN yakni BRI, BNI, dan Bank Mandiri dengan bunga 21%/tahun.
Rencana tersebut sudah dibahas oleh sejumlah menteri di Kantor Menteri Koordinator bidang Perekonomian Sofyan Djalil. Menteri-menteri yang hadir dalam rapat dua jam tersebut diantaranya Menteri Keuangan Bambang Brodjonegoro, dan Menteri Koperasi dan UKM Anak Agung Gede Ngurah Puspayoga.
"KUR rencananya akan jalan lagi. Untuk yang tahun ini akan mulai digulirkan 10 Maret ini," ujar Puspayoga yang ditemui usai menghadiri rapat di Kantor Kementerian Koordinator bidang Perekonomian, Jakarta, Selasa (3/3/2015).
Pemerintah menunjuk tiga bank pelaksana yaitu Bank Rakyat Indonesia (BRI), Bank Negara Indonesia (BNI) dan Bank Mandiri."Ditargetkan tahun ini bisa disalurkan Rp 20 triliun," sambungnya. Dana tersebut berasal dari dana internal masing-masing Bank pelaksana. Pemerintah menyiapkan dana Rp 1 triliun sebagai dana jaminan yang akan disalurkan lewat perusahaan penjamin kredit yakni PT Askrindo dan Perum Jamkrindo.
"Jadi setiap kredit (KUR) yang disalurkan akan dijaminkan oleh Jamkrindo dan Askrindo itu," sebutnya
Lewat fasilitas KUR ini, masyarakat yang ingin memulai usaha bisa mengajukan pinjaman ke tiga bank pelaksana yang sudah ditunjuk, dengan plafon kredit hingga Rp 15 juta, tanpa perlu menjaminkan agunan.
"Bisa tanpa agunan Rp 15 juta. Bisa juga kalau mau mengajukan di atas Rp 15 juta sampai Rp 25 juta, kalau yang ini pakai agunan. Bisa kendaraan atau rumah," sebut dia. Adapun besaran bunga pinjaman yang dikenakan adalah 21% per tahun. Pada tahun lalu, besaran bunga pinjaman KUR dipatok sebesar 22% per tahun. Sayang, ia tak merinci bagaimana persyaratan bagi masyarakat yang ingin mengajukan KUR. "Itu tergantung bank pelaksana. Mereka yang punya aturan," pungkas dia.
SUMBER : http://finance.detik.com