Jakarta | Kementerian BUMMN meminta secara khusus kepada Perusahaan Umum Jaminan Kredit Indonesia (Perum Jamkrindo) untuk menyukseskan program Kredit Usaha Rakyat (KUR). Pemerintah mematok bunga pinjaman 12% untuk KUR mikro. Angka ini turun jauh dari bunga yang ditetapkan tahun sebelumnya yakni 22% .
“Kami minta Perum Jamkrindo dan jajarannya agar menyuskeskan KUR program pemerintah yang segera akan dilaksanakan dalam waktu dekat,” ujar Menteri BUMN Rini Soemarno di Jakarta Jumat (21/08/2015).
Menteri Rini menyampaikan langsung harapan itu kepada Dirut Perum Jamkrindo, Diding S. Anwar, saat menyambangi stan Perum Jamkrindo pada Pameran BUMN Indonesa Hebat di Parkir Selatan Gelora Bung Karno Jakarta.
Rini dalam kesempatan itu juga berharap banyak kepada seluruh jajaran Perum Jamkrindo. Mengingat amanat yang diemban perusahaan BUMN penjaminan satu-satunya ini ini cukup berat. “Program KUR bagi Usaha Mikro Kecil Menengah (UMKM) ini harus sukses, selamat bertugas, terimakasih,” ujarnya.
Dirut Perum Jamkrindo, Diding S. Anwar mengaku siap menyuskeskan program ini. Selain target volume penjaminan untuk KUR, Perum Jamkrindo juga siap melakukan pembinaan dalam hal pemasaran, pengelolaan keuangan, pengemasan produk dan administrasi bagi UMKM. “Nantinya kami berharap usaha di sekor ini memiliki daya saing dengan UMKM negara lain, apalagi sebentar lagi kita menghadapi MEA di akhir tahun,” ujarnya.
Apa yang ditugaskan Menteri BUMN kepada Perum Jamkrindo, lanjut Diding, sangat tepat. Mengingat, di banyak negara maju peran perusahaan penjaminan (CG / Credit Guarantee) sangat vital dan menjadi yang terdepan untuk mengembangkan UMKM . Sehingga usahanya sukses dan bisa “naik kelas”.
Untuk itu Perum Jamkrindo dan Perusahaan Penjaminan yang tergabung dalam Asosiasi Perusahaan Penjaminan Indonesia (Asippindo) akan mendorong agar target volume penjaminan lebih dari Rp100 triliun tahun ini bisa tercapai. “Target Perum Jamkrindo sendiri hingga akhir 2015 mampu membukukan volume penjaminan sebesar Rp81,78 triliun, termasuk di dalamnya target penjaminan untuk KUR,” kata Diding.
Dikatakan Diding, UMKM dan Koperasi sangat potensial untuk pembangunan dan perkembangan perekonomian Indonesia. Pasalnya usaha Mikro, Kecil, dan Menengah serta Koperasi (UMKMK) merupakan kelompok pelaku ekonomi terbesar dalam perekonomian Indonesia saat ini. Tercatat sebanyak 99% dari 57,54 juta pelaku usaha di Indonesia masuk di sektor ini. UMKMK juga mampu berkontribusi sebesar 59,08% terhadap produk domestik bruto (PDB) nasional dan menyerap 97,16% tenaga kerja di tanah air.
“Jumlah unit usahanya sangat besar, bisa menyerap tenaga kerja sangat banyak. Sayangnya kendati UMKM itu usahanya feaseable namun tidak bankable, di sinilah peran perusahaan penjaminan hadir,” kata Diding lebih jauh.
Terakhir Menteri Rini Soemarno mengatakan BUMN harus siap menghadapi pasar global. Daya saing BUMN harus ditunjukan tidak hanya melalui pameran ini, namun juga melalui kinerja yang baik. “BUMN harus sudah memiliki daya saing yang kuat untuk menghadapi MEA mulai awal tahun depan,” ujar Rini.
Sebagai informasi, pemerintah mengeluarkan tiga kebijakan terbaru terkait KUR. Yakni KUR Mikro dengan plafond maksimum Rp25 juta, KUR Ritel dengan plafond di atas Rp25 juta s/d Rp 500 juta , dan KUR TKI dengan suku Bunga 12%. (tim)