Jakarta | Kebijakan perpajakan yang hati-hati dinilai dapat mendorong pertumbuhan usaha kecil menengah (UKM) di negara-negara anggota G20.
Sejumlah persoalan yang dihadapi UKM di negara tersebut adalah akses terhadap lembaga finansial dan biaya yang relatif tinggi dalam pembayaran pajak.
Laporan OECD terbaru Taxation of SMEs in OECD and G20 Countries menemukan sistem pajak dapat mempengaruhi UKM dalam beberapa cara. Salah satu cara, adalah penerapan pajak penghasilan.
"Di banyak negara, pengenaan pajak penghasilan UKM memberikan insentif bagi mereka untuk menggabungkan serta mendistribusikan pendapatan dalam bentuk modal," demikian laporan tersebut.
OECD juga menemukan aturan pajak yang berlaku untuk semua bisnis, bisa mempengaruhi UKM tidak secara proporsional, khususnya bagi UKM pada tahun-tahun awal serta yang mengalami kendala pada kredit.
Laporan itu juga menemukan biaya pajak yang proporsional bagi UKM, relatif lebih tinggi dibandingkan perusahaan yang lebih besar.
Pascal Saint-Amans, Direktur Pusat Kebijakan Pajak dan Administrasi OECD menuturkan kebijakan pajak yang hati-hati, khususnya preferensi dan penyederhanaan untuk UKM menjadi penting guna mendukung pertumbuhan sektor bisnis itu.
"UKM adalah sumber signifikan dari pekerjaan dan pertumbuhan baik negara-negara OECD dan G20," katanya. Sumber : Bisnis.com
