Jakarta -Di tengah kondisi ekonomi Indonesia yang sedang genting, PT Jamkrindo Syariah, anak perusahaan PT Jamkrindo, aktif menyasar pelaku usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM) ataupun non-UMKM.
Direktur Utama PT Jamkrindo Syariah Kadar Wisnu Warman mengatakan penjaminan syariah memainkan peran yang sangat penting dalam memitigasi risiko penyaluran pembiayaan. "Sekaligus bisa menciptakan financial inclusion," katanya saat acara konferensi pers di Gelora Bung Karno, Selasa, 29 September 2015.
Kadar melihat mayoritas penduduk Indonesia yang beragama Islam sebagai potensi untuk memperlebar sayap industri keuangan syariah.
Ketua Bidang Sosialisasi dan Komunikasi Asbisindo Beni Wicaksono mengatakan saat ini Islamic country index Indonesia berada di urutan keempat sedunia. "Ini menunjukkan bahwa perbankan syariah kita masih unggul," katanya.
Sampai saat ini, PT Jamkrindo Syariah telah menjamin pinjaman dengan volume penjaminan sebesar Rp2,2 triliun untuk 17 ribu mitra. Perolehan imbal jasa yang diterima perusahaan mencapai Rp 19 miliar. Pencapaian tersebut, kata Kadar, dapat meningkatkan aset perusahaan dari Rp 250 miliar menjadi Rp267,08 miliar.
"Adapun volume penjaminan unit usaha syariah perusahaan induk (Perum Jamkrindo) sampai 31 Agustus 2015 mencapai Rp1,12 triliun dengan perolehan accrual basis sebesar Rp63,83 miliar," ucapnya.
Direktur Utama Perum Jamkrindo Diding S. Anwar berharap pembiayaan syariah ini efektif membantu sektor-sektor kecil sehingga dapat mendorong laju perekonomian. Sumber: Tempo.Co Wartawan: Maya Ayu Puspitasari