Jakarta | Perum Badan Urusan Logistik (Bulog) hari ini menandatangani nota kesepahaman (MoU/ Memorandum of Understanding) dengan 12 Badan Usaha Milik Negara (BUMN) berbagai sektor dalam rangka meningkatkan stabilitas harga pangan nasional.
Direktur Utama Perum Bulog Djarot Kusumayakti mengatakan, kerjasama ini merupakan tindak lanjut dari hasil rapat koordinasi seluruh BUMN yang dipimpin Menteri BUMN Rini Soemarno di atas KM Kelud menuju semarang akhir tahun lalu.
"Ini merupakan komitmen perusahaan-perusahaan BUMN yang waktu itu hadir dalam rapat di atas kapal bersama Bu Menteri BUMN, agar BUMN-BUMN ini bagaimana bersinergi untuk menstabilkan harga pangan," ujar Djarot usai penandatanganan tersebut di Kantor Pusat Bulog, Jakarta, Rabu (27/1/2016).
Hadir dalam acara ini adalah sejumlah pejabat masing-masing BUMN yang bekerjasama meliputi PT Askrindo, Perum Jamkrindo, PT Asuransi Jasindo, PT Bank Negara Indonesia (BNI), PT Bank Mandiri, PT Bank Rakyat Indonesia (BRI), Perum Perhutani, Perum Berdikari, PT RNI, PT Pertani, PT Pupuk Indonesia dan PT Sang Hyang Seri.
Djarot mengatakan, setiap BUMN akan berkontribusi sesuai dengan kompetensi dan jenis aset yang dimiliki dalam rangka meningkatkan produktivitas pangan nasional serta menstabilkan harga komoditi pangan nasional.
"Setiap badan usaha kan punya kompetensi sendiri dalam mendukung proses bisnis. Pertama di sektor produksi ada yang pakar di benih dan pupuk, lalu ada dukungan lahan kosong dari Perhutani dan Berdikari. Kemudian dukungan pembiayaan dan jaminan pembiayaan. Setelah produksi jalan dengan pembiayaan yang baik, maka tinggal pemasaran. Dalam hal ini tugas Bulog, mungkin nanti dibantu RNI dan lainnya," papar dia.
Realisasi kerjasama ini akan dilakukan sesegera mungkin. "Kalau bisa kemarin kita sudah jalan," pungkas Djarot. (sumber: detikfinance.com)