Surabaya | Sesuai dengan instruksi Kementerian Pertahanan, bahwa mulai tahun 2016 setiap Warga Negara Indonesia, wajib ikut serta dalam program bela Negara yang akan di mulai oleh perusahaan BUMN terlebih dahulu. Salah satu perbankan BUMN di Surabaya melakukan pelatihan diklat bela negara tersebut. Diklat bela negara yang di ikuti oleh 150 karyawan di tingkat pemimpin wilayah, wakil pimpinan wilayah, pemimpin cabang dan sentra kredit ini, di maksudkan agar para pemimpin perusahaan tersebut bisa menjadi panutan bagi bawahannya.
Program diklat bela Negara, yang di instruksikan Kementerian Pertahanan mengacu pada UUD 1945 dan UU RI No 3 tahun 2002 tentang pertahanan Negara. Bahwa bela negara adalah kewajiban yang harus dilakukan oleh semua termasuk juga oleh sipil yang bisa dilaksanakan dalam bentuk pendidikan kewarganegaraan, pendidikan dasar kemiliteran, serta pengabdian sesuai profesi.
“Dengan adanya program bela negara oleh warga sipil ini di maksudkan guna membentuk building karakter bagi para karyawan, khususnya perusahaan BUMN, sehingga lebih memiliki idealisme kebangsaan dan lebih cinta tanah air,” kata MayjenTNI, Hartind Asrin, Minggu (13/3).
Sebagai tahap awal, kegiatan bela negara di tubuh perusahaan BUMN ini akan diikuti oleh para pemimpin wilayah, wakil pimpinan wilayah, pemimpin cabang serta sentra kredit.
“Diberikannya diklat kepada pimpinan ini, karena mereka adalah model atau panutan bagi bawahannya, sehingga bisa menjadi panutan dan contoh bagi bawahanya,” tutur Disril, Senior Eksekutif Vice Presiden Jaringan Dan Layanan BNI.
Dalam diklat bela negara ini, materi yang diberikan adalah nilai-nilai pancasila sebagai dasar Negara, materi domestik dan perbankan nasional, nilai kebersamaan dan pemahaman nasional, teknik baris-berbaris, serta pengenalan sistem persenjataan nasional.
Dengan semua pembelajaran tersebut, karyawan diharapkan dapat memiliki kemampuan awal bela negara dengan sikap dan perilaku yang menjiwai pancasila.
“Nantinya, nilai-nilai yang sudah didapatkan tersebut harus mampu ditumbuh kembangkan di lingkungan kerja,” harap Disril.
Sesuai dengan instruksi Kementerian Pertahanan, bahwa mulai tahun 2016 setiap Warga Negara Indonesia, wajib ikut serta dalam program bela Negara yang akan di mulai oleh perusahaan BUMN terlebih dahulu. Program diklat bela Negara, yang di instruksikan Kementerian Pertahanan mengacu pada UUD 1945 dan UU RI No 3 tahun 2002 tentang pertahanan Negara. Bahwa bela negara adalah kewajiban yang harus dilakukan oleh semua termasuk juga oleh sipil yang bisa dilaksanakan dalam bentuk pendidikan kewarganegaraan, pendidikan dasar kemiliteran, serta pengabdian sesuai profesi.
“Dengan adanya program bela negara oleh warga sipil ini di maksudkan guna membentuk building karakter bagi para karyawan, khususnya perusahaan BUMN, sehingga lebih memiliki idealisme kebangsaan dan lebih cinta tanah air,” kata MayjenTNI, Hartind Asrin, Minggu (13/3).
Dalam diklat bela negara ini, materi yang diberikan adalah nilai-nilai pancasila sebagai dasar Negara, materi domestik dan perbankan nasional, nilai kebersamaan dan pemahaman nasional, teknik baris-berbaris, serta pengenalan sistem persenjataan nasional.
Dengan semua pembelajaran tersebut, karyawan diharapkan dapat memiliki kemampuan awal bela negara dengan sikap dan perilaku yang menjiwai pancasila.
“Nantinya, nilai-nilai yang sudah didapatkan tersebut harus mampu ditumbuh kembangkan di lingkungan kerja,” harap Disril. (sumber: surabayanews.co.id)