Jakarta - Keberadaan Usaha Kecil Menengah atau UKM di Indonesia, pada dasarnya memiliki banyak potensi besar dalam mendorong pertumbuhan ekonomi di tanah air. Sayangnya, banyak di antara para pelaku UKM ini yang masih terbentur dengan keterbatasan modal.
Pendapat ini disampaikan Anggota 7 BPK Aqsanul Qosasi dalam seminar yang digelar Kaukus Muda Indonesia (KMI) bekerjasama dengan Jamkrindo bertema "Peran Industri Penjaminan dalam Memberdayakan UMKM dan Koperasi" di Hotel Le Meridien, Jakarta, Selasa (29/3/2016).
Aqsanul mengatakan, untuk mengatasi kendala di atas karena itu lah pemerintah hadir dengan sebuah solusi dengan apa yang dinamakan Kredit Usaha Rakyat (KUR).
"Kredit Usaha Rakyat atau KUR ini adalah Sebuah program yang diharapkan mampu memberdayakan pelaku UKM di tanah air," ujarnya.
Namun disayangkan oleh Achsanul kalau sosialisasi terhadap program yang dicetuskan pada masa kepemimpinan Presiden SBY itu masih belum dianggap cukup. Padahal dia meyakini banyak jiwa kreatif di tanah air yang amat membutuhkan program yang kini menjadi salah satu visi nawacita Presiden Joko Widodo (Jokowi) itu.
"Bagaimana mereka yang muda yang kreatitf namun tidak memiliki modal yang cukup, maka KUR ini dipikirkan bagaimana bisa sampai ke masyarakat," kata bekas anggota Komisi XI DPR RI ini lagi.
Aqsanul juga meminta kepada Jamkrindo sebagai badan yang bergerak di industri penjamin kredit di Indonesia untuk berperan serta dalam memberdayakan para pelaku UKM di tanah air.
"Jamkrindo ini asuransi yang menjamin pengusaha kecil agar sustain. Jamkrindo harus hadir untuk menyampaikan menjamin masyarakat pengusaha agar bank bisa memberikan tambahan yang lebih variatif," pintanya.
Jika hal itu tercapai, maka lanjut politisi Partai Demokrat ini, peran industri peminjaman seperti yang diusung Jamkrindo ke depannya akan mampu dinikmati kelompok UKM secara luas dan lebih merata.
"Dan mudah-mudah ini ke depannya dapat diperluas sehingga yang menikmati pinjaman semakin banyak," tutupnya.
Peran Jamkrindo
Menambah apa yang disampaikan Achsanul Qosasi, Kepala Divisi Bisnis Suretyship dan Penjaminan Nonbank Perum Jamkrindo, Amin Masudi membenarkan bahwa sebagian besar pelaku UKM di tanah air memiliki masalah dengan ketersedian modal dan akses untuk mendapatkan modal karena tersandung requirement yang terbilang menyusahkan kelompok UKM.
Di situ lah, menurut Amin pentingnya peran Jamkrindo dalam memberikan akses terhadap sumber pinjaman kredit usaha rakyat.
"Ada Usaha yang visible namun tidak bankable atau tidak bisa diberikan kredit, Karena itu lah, karena itu fungsi Jamkrindo sejak tahun 70-an adalah untuk membantu UKM mengakses sumber permodalan," jelasnya.
Tidak hanya itu, Amin juga memastikan bahwa Jamkrindo kini tidak hanya hadir terbatas pada KUR saja, namun juga mendorong program super mikro yang diyakini mampu memberikan perbaikan dalam pertumbuhan ekonomi.
"Program super mikro ini kami dorong untuk menopang perekonomian sehingga tidak terjadi perburukan ekonomi. Kita juga ada kontrak dan garansi, kami yang menjamin, ini sangat membantu kontraktor UKM," terangnya. (Sumber: beritabuana.co /Makruf)