JAKARTA | Komite Kredit Usaha Rakyat (KUR) Kementerian Koordinator Perekonomian menyebutkan, hingga 6 Juni 2016 penyaluran KUR telah mencapai Rp 40,6 triliun. KUR tersebut disalurkan kepada sebanyak 1.650.650 debitur.
Sekretaris Komite KUR, Eny Widiyanti mengatakan, penyaluran KUR terbesar masih dipegang oleh Bank Rakyat Indonesia (BRI) yang memiliki alokasi KUR terbesar yaitu Rp 67,5 triliun. Jumlah itu terdiri atas KUR mikro Rp 61 triliun, KUR ritel Rp 6 triliun, dan KUR TKI Rp500 miliar.
"BRI telah menyalurkan KUR sebesar Rp 29,07 triliun denganoutstanding Rp 27,76 triliun. Disalurkan kepada 1.486.908 debitur," ujar Eny pada Republika.co.id, Selasa (21/6).
Adapun rincian penyaluran KUR BRI yaitu KUR Mikro outstanding Rp 21,59 triliun kepada 1.439.171 debitur. KUR ritel sebanyak Rp 6,3 triliun kepada 47.163 debitur. Sedangkan KUR Penempatan TKI sebesar Rp 6,1 miliar kepada 574 debitur.
Menurut Direktur Bisnis dan UMKM BRI, Mohammad Irfan, penyaluran KUR Mikro tetap yang paling besar di tengah ekonomi yang sedang lesu. Sedangkan hingga minggu kedua Juni 2016, total penyaluran KUR BRI menurut Irfan mencapai Rp 34,5 triliun.
"Kalau ekonomi lagi nggak bagus, yang menggeliat ya mikro," kata Irfan.
Penyaluran KUR untuk Bank Mandiri per 17 Juni 2016 tercatat sebesar Rp 6,57 triliun kepada 151.746 debitur. Corporate Secretary Bank Mandiri Rohan Hafas merinci, KUR ritel Rp 4,68 trilliun disalurkan kepada 53,895 debitur dan KUR mikro sebesar Rp 1,89 triliun kepada 97.783 debitur. Sedangkan KUR TKI sebesar Rp 1,09 miliar kepada 68 debitur.
Sedangkan alokasi KUR Mandiri senilai Rp 13 triliun yang terdiri atas KUR mikro Rp 1 triliun, KUR ritel Rp 11 triliun, dan KUR TKI Rp 2 triliun.
Sementara untuk Bank Negara Indonesia (BNI), hingga 6 Juni telah menyalurkan KUR secara keseluruhan sebesar Rp 5,17 triliun dari alokasi Rp 11,5 triliun. (Sumber: www.republika.co.id)