MAKASSAR | Perum Jamkrindo telah memetakan 23 gudang di wilayah Sulawesi, Maluku dan Papua yang berpotensi dijamin oleh perseroan dalam pelaksanaan penjaminan resi gudang.
Kepala Kantor Jamkrindo Wilayah IX Sulawesi, Maluku dan Papua, Hamim Bugi Afianto, mengatakan seluruh gudang tersebut telah mengantongi persetujuan sebagai gudang SRG dan telah menampung sejumlah komoitas yang dipersyaratkan.
Kendati demikian, lanjutnya, pelaksanaan penjaminan sistem resi gudang (SRG) belum bisa dilakukan perseroan lantaran masih menunggu petunjuk teknis dari kantor pusat, kepastian bentuk dana penjaminan hingga dana operasional yang direncanakan bersumber dari Penyertaan Modal Negara (PMN).
"Kita melakukan survey ke seluruh daerah operasional Kanwil IX, di mana sejauh ini terdapat 23 SRG yang memungkinkan kita jamin jika pelaksanaan penjaminan SRG sudah kita lakukan," katanya kepada Bisnis, Rabu (22/6/2016).
Dia memerinci, gudang tersebut sebagian besar terkonsentrasi di Regional Sulawesi dengan jumlah mencapai 21 buah sedangankan untuk Regional Maluku dan Regional Papua masing-masing terdapat 1 buah.
Adapun komoditas yang ditampung dalam gudang tersebut merupakan komoditas-komoditas andalan masing-masing daerah diantaranya kopi, kakao, beras, jagung, lada serta beberapa lainnya.
Menurut Hamim, Sulawesi Selatan menjadi daerah cakupan yang paling banyak memiliki gudang berkualifikasi SRG sebanyak 10 buah, kemudian Sultra 4 buah, serta selebihnya tersebar pada provinsi-provinsi di wilayah kerja perseroan.
"Kemungkinan, di semester kedua tahun ini, pelaksanaan penjaminan SRG sudah berjalan efektif termasuk di Wilayah IX," paparnya.
Sekedar diketahui, Perum Jamkrindo ditunjuk oleh pemerintah menjadi Lembaga Pelaksana Penjaminan Sistem Resi Gudang (LPP SRG) yang tertuang dalam PP No.1/2016 yang memungkinkan perseroan akan bertindak layaknya Lembaga Penjaminan Simpanan dalam sistem perbankan.
Dalam beleid tersebut, perseroan melaksanakan penjaminan untuk 10 komoditas yaitu gabah, beras, jagung, kopi, kakao, lada, karet, rumput laut, dan garam.
Hamim menjelaskan, perseroan selanjutnya akan menjamin hak-hak dan kepentingan pemegang resi gudang atau penerima hak jaminan terhadap kegagalan, kelalaian atau ketidak mampuan pengelola gudang dalam melaksanakan kewajibannya menyimpan dan menyerahkan barang sesuai yang tertera dalam Resi Gudang.
Di sisi lain, penjaminan SRG akan ikut mendorong performa penjaminan perseroan secara menyeluruh yang selama ini ditopang oleh penjamian KUR maupun non-KUR.
Paruh pertama tahun ini, Jamkrindo Wilayah IX telah mencatatkan volume penjaminan sebesar Rp6,04 triliun, di mana 55% bersumber dari KUR dan sisanya sebesar Rp2,67 triliun dari segmen penjaminan non-KUR. (Sumber: Bisnis.com)
