JAKARTA | Bank Indonesia mencatat, pertumbuhan kredit UMKM sebesar 8,3 % secara year on year per Juni 2016.Kepala Departemen Pengembangan UMKM Bank Indonesia Yunita Resmi Sari mengatakan realisasi pertumbuhan kredit UMKM tersebut mengalami perlambatan.
Menurutnya, pertumbuhan tersebut lebih rendah dari pertumbuhan kredit secara nasional yang sebesar 8,9%.Adapun outstanding kredit UMKM tercatat sebesar Rp827,3 triliun Juni 2016.
“Memang sedikit melambat, tetapi juga itu indikator yang berlaku di perbankan. Kredit melambat ini di semua sektor, baik UMKM dan non-UMKM. UMKM ini juga kebetuan jadi suplier pengusaha besar dan menengah,” ujarnya di Jakarta, Kamis (25 Agustus 2016).
Meski lebih rendah dibandingkan industri, lanjut Yunita, pertumbuhan kredit UMKM hingga Juni 2016 ini sudah lebih tinggi dari kuartal sebelumnya. Adapun pada kuartal sebelumnya, pertumbuhan kredit UMKM tercatat sebesar 6,2%.
Sementara itu, pangsa pasar kredit UMKM juga meningkat dari 19,5% per kuartal I/2016 menjadi 19,7% per kuartal II/2016. Bila dilihat jumlah penerima kredit, baru ada sekitar 13 juta pelaku UMKM atau sekitar 22% dari total UMKM di Indonesia yang sebanyak 50 juta.
Lebih lanjut Yunita mengatakan, pihaknya meyakini penyaluran kredit UMKM tahun ini bakal terus mencatatkan pertumbuhan positif seiring dengan kondisi perekonomian yang juga mulai membaik.
Dia menilai, paling tidak penyaluran kredit UMKM sejalan dengan target kredit yang ditetapkan Bank Indonesia, yaitu sebesar 7%—9%.
“Masih sejalan dengan proyeksi BI, 7%—9%. Itu kan secara total kredit termasuk kredit UMKM,” kata Yunita. (Sumber: Tempo.co.id)