PT Bank Rakyat Indonesia Tbk (BRI) mencatat sejumlah 427.782 debitur berhasil pindah dari sebagai debitur kredit usaha rakyat (KUR) menjadi debitur kredit komersil dengan nilai <em>outstanding</em> sebesar Rp4,02 triliun per November 2010.
Banyaknya jumlah perpindahan nasabah itu tidak lepas dari membaiknya kondisi perekonomian dan perdagangan di berbagai daerah Indonesia.
Hal tersebut disampaikan Direktur Utama BRI Sofyan Basir melalui siaran pers, Rabu (22/12) hari ini. "Tidak sedikit dari debitur BRI yang kemudian layak mendapat jenis kredit berikut yakni kredit komersil," ungkapnya seperti dilansir dari laman MIcom.<!--more-->Sofyan menjelaskan bahwa KUR ditujukan untuk pengusaha pemula yang belum layak mendapatkan kredit perbankan (bankable) namun memiliki usaha yang menguntungkan (profitable). Kredit tersebut diberikan atas jaminan dari pemerintah melalui PT Asuransi Kredit Indonesia (Askrindo) dan Perum Jaminan Kredit Indonesia (Jamkrindo).
"Dengan model ini, banyak pengusaha yang kurang layak secara komersil dan belum bankable kemudian memperoleh kredit usaha dengan pinjaman tidak lebih dari Rp20 juta untuk KUR mikro dan tidak lebih dari Rp500 juta untuk KUR ritel," jelasnya.
Ke depan BRI juga berupaya melakukan pembinaan terhadap pelaku usaha yang merupakan debitur KUR. Hal tersebut dilakukan agar bisnis debitur KUR dapat berkembang.
Sementara itu Sekretaris Perusahaan BRI Muhamad Ali mengatakan bahwa penyaluran KUR BRI dari Januari-November 2010 telah mencapai Rp 8,286 triliun. Jumlah tersebut telah mencapai 96,3% dari target yang ditetapkan, yaitu Rp 8,6 triliun.
Menurut Ali, target tersebut merupakan porsi terbesar penyaluran KUR dibandingkan dengan bank penyalur KUR lainnya. Target BRI sendiri mencapai 54,79% dari target KUR nasional tahun ini, yaitu sebanyak Rp 15,6 triliun. "Insya Allah, target kita tercapai tahun ini dan menguasai pasar nasional," harapnya.
sumber : http://www.mediaindonesia.com/read/2010/12/22/189898/20/2/427.782-Debitur-KUR-BRI-Pindah-ke-Kredit-Komersil