Provinsi Bangka Belitung & Jawa Barat
BANDUNG – Perum Jamkrindo bersama beberapa BUMN lain memfasilitasi pertukaran peserta Siswa Mengenal Nusantara (SMN) asal Provinsi Kepulauan Bangka Belitung dan Jawa Barat. Peserta SMN asal Bangka Belitung akan tinggal di Bandung selama seminggu ke depan untuk belajar dan mengenal budaya serta masyarakat Jawa Barat. Sebaliknya, peserta SMN asal Jawa Barat akan tinggal di Pangkalpinang, Bangka Belitung selama seminggu untuk belajar di sana.
Seremonial pertukaran peserta SMN tersebut digelar di Gedung Sate, Bandung, Jawa Barat, Senin, 17 Juli 2017. Acara tersebut dihadiri Direktur Keuangan, Investasi dan Manajemen Risiko Perum Jamkrindo I. Rusdonobanu, serta Direktur Keuangan dan Perencanaan Strategis PT. Sucofindo (Persero), Beni Agus Permana.
Perum Jamkrindo dan PT. Sucofindo merupakan dua BUMN yang bertanggung jawab menangani program SMN sejak tahap seleksi di Provinsi Kepulauan Bangka Belitung. Hadir pula dalam kesempatan itu pimpinan empat BUMN yang menangani program SMN di Jawa Barat, yaitu Bank Mandiri, Bio Farma, PTPN VIII, dan Perum Jasa Tirta 2.
Program Siswa Mengenal Nusantara (SMN) merupakan program pertukaran pelajar yang diinisiasi oleh Kementerian BUMN sebagai kegiatan rutin BUMN setiap tahun. Tujuannya adalah turut serta membangun Kapasitas Nasional (National Capacity Building) melalui generasi muda penerus bangsa.
Direktur Keuangan, Investasi dan Manajemen Risiko Perum Jamkrindo I. Rusdonobanu menjelaskan, setelah proses pertukaran ini, tanggung jawab akan berpindah. Perum Jamkrindo dan Sucofindo menerima sebanyak 27 siswa yang berasal dari Jawa Barat untuk melaksanakan program kegiatan SMN di Provinsi Kepulauan Bangka Belitung di Pangkalpinang.
Sebaliknya, BUMN yang menangani program SMN di Jawa Barat menerima siswa asal Bangka Belitung, yang berjumlah 20 siswa dari tujuh kabupaten dan kota di Provinsi Kepulauan Bangka Belitung, untuk melaksanakan program kegiatan SMN di Jawa Barat. ”Kami serahkan siswa-siswi kami dari Bangka Belitung untuk belajar mengenal Jawa Barat. Semoga ini menjadi pengalaman yang menginspirasi bagi para siswa,” kata Rusdonobanu.
Kegiatan pertukaran pelajar siswa ini diikuti oleh siswa/i dari SMU/SMK dan SLB yang berprestasi. Merelah telah menjalani seleksi di wilayahnya masing-masing untuk mengikuti kegiatan SMN selama 7 hari.
Program SMN diisi dengan berbagai kegiatan diantaranya yakni kegiatan memahami budaya-budaya, mencintai keindahan alam, menghayati serta belajar dari potensi sumber daya alam dan leluhur bangsa ini. Harapannya para siswa SMN bisa mempunyai pengalaman positif dan akan merefleksinya untuk di kehidupannya dan masa depan.
Menurut Rusdono, kegiatan yang merupakan bagian program BUMN Hadir untuk Negeri ini selalu disambut antusias oleh para siswa diseluruh Indonesia. ”Dengan program ini, siswa bisa mengenal budaya nusantara lebih dalam bahwa masih ada keanekaragaman budaya daerah yang tidak sama dari satu daerah dengan daerah lain. Dengan demikian wawasan tentang nusantara semakin luas,” ujarnya.
Kepala Biro Umum Pemprov Jawa Barat, Riyadi mengatakan program SMN ini sangat baik karena memberi pengalaman kepada anak-anak SMA dan sederajat untuk betul-betul mengenal nusantara. Tidak hanya mengenal dari buku, tetapi datang langsung ke daerah-daerah yang jauh dari tempat kelahirannya.
Mereka bisa berinteraksi secara langsung dengan masyarakat yang memiliki budaya berbeda. Para siswa akan menyadari bahwa perbedaan itu memang ada dan merupakan ramhat dari Tuhan. Perbedaan dan saling memahami yang membuat Indonesia kuat.
”Saya dulu harus menabung untuk melakukan perjalanan ke daerah lain. Sekarang adik-adik ini mendapat kesempatan difasilitasi oleh BUMN. Ini sangat baik dan harus dimanfaatkan semaksimal mungkin oleh adik-adik untuk menimba pengalaman dan ilmu dari daerah lain di nusantara kita yang luas ini,” katanya. (*)