JAKARTA-Tingkat kredit macet atau non-performing loan (NPL) sektor usaha mikro kecil menengah (UMKM) penerima kredit usaha rakyat (KUR) yang mendapat penjaminan dari perum Jaminan kredit Indonesia (Jamkrindo) relatif kecil.dari total penjaminan untuk KUR yang mencapai 18,453 triliun per November 2011, kredit macetnya hanya 1,26 persen. “Dari 1,26 persen kredit macet tersebut, Jamkrindo membayarkan klaim sebessar 166 miliar rupiah kepada sejumlah penyalur KUR atau melebih yang ditargetkan pada 2011 sebesar 126 miliar rupiah,” kata Direktur Utama perum Jamkrindo Nahid Hudaya di Jakarta,Senin (26/12).
Dijelaskan Nahid, meningkatya jumlah klaim tersebut terjadi seiring dengan meningkatnya jumlah KUR yang di serap dan dijamin oleh Jamkrindo. Volume penjaminan untuk KUR tahun ini mencapai 18,453 triliun rupiah atau melebihi target 2011 yang mencapai 12 triliun rupiah.Dari penjamin KUR sebesar 18,453 triliun rupiah tersebut,Jamkrindo memperoleh imbal /jasa 453,72 miliar rupiah.Angka itu menjadi Jamkrindo sebagai penjamin KUR terbesar di Indonesia,disusul Askrindo. “Bagi kami, program KUR masih menguntungkan di samping bisnis penjaminan yang lain,” kata Nahid.Selain penjaminan program KUR, kata dia, Jamkrindo memilikibisnis penjaminan yang sudah ada dengan total klaim mencapai 119 miliar rupiah dari target 122,7 miliar rupiah dengan nilai penjaminan kredit 31,51 triliun rupiah.
Ketua Dewan Pengawas Perum Jamkrindo Choirul Djamhari menambahkan, ke depan, Jamkrindo menghadapi pasar bisnis penjaminan yang lebih luas seiring dengan semakin tumbuh pesatnya lembaga penjaminan kredit daerah.Hal ini tentu memengaruhi pangsa pasar bisnis penjaminan. Guna mengantisipasi hal itu,Jamkrindo sedang mempersiapkan ke arah yang lebih professional dengan mengubah badan hukum menjadi Perseroan terbatas (PT). Khusus untuk penjaminan KUR, kata Choirul,Jamkrindo harus semakin fokus mengigat program KUR untuk TKI dan KUR retail. “Penjaminan KUR yang spesifik akan menghasilkan profil risiko yang berbeda pula. Dengan kata lain, bisnis penjaminan krdit akan semakin rumit, “ kata Deputi Bidang Restrukturisasi dan pengembangan usaha Kementerian Koprasi dan UKM itu. “Karena itu, Jamkrindo harus berjuang lebih ketat. Tantangan kita semakin berat untuk mengembangkan skema penjaminan yang baru, termasuk memperluas layanan yang berbasis syariah, “kata dia. Selain itu,sambung Choirul,ke depan, Jamkrindo akan mengembangkan pola kerja sama dengan perbankan milik pemerintah dan bank nasional lainnya, “ kata dia.