Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) semakin memiliki posisi strategis dalam perekonomian nasional. Dengan jumlah 57,8 juta unit, kontribusi UMKM sudah mencapai jumlah 99,9 persen. “Tidak bisa dibantah. UMKM sangat strategis,” ujar Ketua Bidang Infrastruktur KADIN, Diding S. Anwar dalam seminar yang diselenggarakan Pusat Pendidikan dan Latihan BPK, Pasar Minggu, Jum’at (27/10).
Diding bahkan menyebut rata-rata penyerapan tenaga kerja nasional sebesar 97 persen. Angka ini melampaui serapan tenaga kerja yang dilakukan entitas usaha lain.
Namun, ironisnya, posisi UMKM lemah. Diding menyebut UMKM masih sulit mendapatkan modal dan meningkatkan posisinya untuk naik kelas. “UMKM dianggap Feasible namun tidak bankable,” sambungnya.
Karena itu, perspektif baru untuk memberi akses modal bagi UMKM harus dikedepankan. Mantan Direktur Utama Jamkrindo ini mengingatkan bahwa mekanisme penjaminan seharusnya mempermudah UMKM memperoleh kredit. “Bank seharusnya memberi kredit kalau sudah ada penjaminan,” harapannya. (sumber: keuangan.co)